Trik Manajemen Kelas
Assalamualaikum wr.wb
Pada postingan kali ini kita akan membahas dan membagikan beberapa trik jitu dalam memanajemen kelas (mengendalikan suasana kelas). Manejemen kelas perlu di lakukan agar proses dalam kegiatan pembelajaran dapat berlangsung secara optimal dan tidak membosankan.
Selain itu untuk menjalin hubungan antara siswa
dengan siswa, guru dengan siswa dubutuhkan alat-alat dan implementasi yang
disediakan secara kultural seperti perpustakaan dan internet (Indriana,
2011:135). Di
ruang kelas, guru dituntut untuk mampu menghasilkan peserta didik yang utuh,
sesuai dengan fungsi pendidikan, yaitu mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Manusia adalah makhluk ciptaan ALLAH SWT yang sempurna. Setiap kemampuan manusia itu sama, yang membedakan adalah usaha untuk mencapai kemampuan tersebut. Kemampuan tersebut dapat berkembang bengan baik apabila penyelenggaraan dan pelayanan pendidikan berjalan maksimal. Pelayanan dan penyelenggaraan pendidikan yang baik tergantung pada sarana dan SDM yang baik. Sarana dan SDM harus di sesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan.Generasi pendidik baru dan berpengalaman harus paham tentang ini, kelihaian seorang guru dalam memanajemen kelasnya tidak hanya dilihat seberapa banyak jam terbang beliau mengajar tetapi juga seberapa rajin guru tersebut menggali informasi tentang perkembangan ilmu dan dunia pendidikan.
Rasa Bosan Sangat Mempengaruhi Hasil Peserta Didik
Rasa bosan dalam belajar sangat berpengaruh besar terhadap pengetahuan dan hasil peserta didik. Hasil yang rendah menandakan bahwa motivasi belajar siswa tersebut menurun, masalah lainnya adalah Peserta didik yang pasif dalam kegiatan pembelajaran. Keadaan tersebut tentunya sangat tidak diharapkan bagi seorang pendidik, karena tujuan dari mereka mendidik adalah mengembangkan potensi dari masing-masing peserta didik dan membuat mereka nyaman dalam proses kegiatan pembelajaran sehingga informasi pengetahuan dapat dipahami. Untuk itu butuh pengelolaan kelas yang baik. Pengelolaan kelas adalah
ketrampilan guru menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan
mengembalikannya manakala terjadi hal-hal yang dapat mengganggu suasana pembelajaran sehingga kondusif
(Sanjaya, 2008:44). Kondisi
kelas yang kondusif dan menyenangkan dapat terwujud apabila guru mampu mengatur
suasana pembelajaran dan mengkondisikan siswa untuk belajar dan memanfaatkan sarana
pengajaran serta dapat mengendalikan dalam suasana yang menyenangkan untuk
mencapai tujuan pelajaran.
>>>Yuk kita simak bersama..
Definisi Manajemen Kelas
Manajemen kelas terdiri dari dua kata, yaitu manajemen dan kelas. Manajemen berasal dari kata bahasa inggris yaitu management. Manajemen merupakan rangkaian usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan memanfaatkan orang lain, sedangkan yang dimaksud dengan kelas adalah suatu kelompok orang yang melakukan kegiatan belajar bersama sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, dalam kelas tersebut, guru berperan sebagi manajer utama dalam merencanakan, mengorganisasikan, mengaktualisasikan, dan melaksanakan pengawasan atau supervisi kelas. Sedangkan kelas dalam perspektif pendidikan dapat dipahami sebagai sekelompok peserta didik yang berada pada waktu yang sama, serta bersumber dari guru yang sama. Dalam pengertian tersebut terdapat tiga hal penting terkait dengaan kelas, Pertama, tidak disebut dengan kelas apabila silabus.web.id peserta didik memperoleh materi pelajaran dan guru yang sama, namun melakukan dalam waktu yang berbeda; Kedua, tidak disebut dengan kelas apabila peserta didik mempelajari materi pelajaran yang berbeda; Ketiga, tidak disebut dengan kelas apabila peserta didik memperoleh materi pelajaran dari guru yang berbeda.
Berdasarkan pengertian di atas maka manajemen kelas adalah ketrampilan guru untuk menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif dan mengendalikannya jika terjadi gangguan dalam pembelajaran, Mulyasa (2006) dalam Priansa (2014:23). Manajemen kelas juga merupakan usaha sadar untuk merencanakan, mengorganisasikan, mengaktualisasikan, serta melaksanakan pengawasan atau supervisi terhadap program dan kegiatan yang ada di kelas sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung secara sistematis, efektif, dan efisien. Jadi, manajemen kelas dapat diartikan sebagai kemampuan guru dalam menmanfaatkan potensi kelas berupa pemberian kesempatan seluas-luasnya pada setiap individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang kreatif dan terarah sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Setiap kelas memiliki berbagi macam tipe atau jenis, misalnya: jenis kelas yang gaduh namun negatif, jenis kelas yang gaduh namun positif, jenis kelas yang tenang dan disiplin, dan jenis kelas yang alamiah.
Konsep
Dasar Manajemen Kelas
Tugas guru
sebagai mengontrol, mengatur atau mendisiplinkan peserta didik adalah tindakan
yang kurang tepat lagi untuk saat ini. Aktifitas guru saat ini yang terpenting
adalah memanaj, mengorganisir dan mengkoordinasikan segala aktifitas peserta
didik menuju tujuan pembelajaran. Mengelola kelas merupakan ketrampilan yang
harus dimiliki guru dalam memutuskan, memahami, mendiagnosis, dan kemampuan
bertindak menuju perbaikan suasana kelas terhadap aspek-aspek manajemen kelas.
Adapun aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam manajemen kelas adalah sifat
kelas, pendorong kekuatan kelas, situasi kelas, tindakan selektif dan kreatif
Dalam
manajemen kelas, guru melakukan sebuah proses atau tahapan kegiatan yang dimulai
dari merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi, sehingga apa yang
dilakukannya merupakan satu kesatuan yang utuh dan saling terkait, sehingga
seorang guru harus menumbuhkan dan mempertahankan organisasi kelas yang efektif
seperti tujuan pengajaran, pengaturan waktu, pengaturan ruangan dan peralatan,
serta pengelompokan siswa.
Fungsi-fungsi
Manajemen dalam Kelas
Pemahaman
mengenai fungsi-fungsi manajemen secara umum dapat diklasifikasikan menjadi dua
fungsi utama, yaitu fungsi organik dan fungsi pelengkap. Fungsi organik terkait
dengan semua fungsi yang mutlak dijalankan oleh manajemen organisasi, sedangkan
fungsi pelengkap terkait dengan semua fungsi yang mendukung agar pencapaian
kinerja organisasi dapat dilakukan dengan lebih efektif dan efisien. Fungsi
manajemen kelas sebenarnya merupakan implementasi dari fungsi-fungsi manajemen
yang diaplikasikan di dalam kelas oleh guru untuk mendukung pencapaian tujuan
pembelajaran secara efektif. Berikut fungsi manajemen kelas antara lain:
- Fungsi Perencanaan Kelas, Perencanakan adalah proses menentukan apa yang seharusnya dicapai dan bagaimana mencapainya sehingga harus membuat suatu target yang ingin dicapai atau diaraih di masa depan. Perencanaan juga merupakan proses menentukan tujuan dan menetapkan cara terbaik untuk mencapai tujuan, Robbins (1984) dalam Nasution dan Syafruddin (2005:71). Dalam kaitannya dengan kelas, merencanakan merupakan sebuah proses utuk memikirkan dan menetapkan secara matang tentang arah, tujuan, tindakan, sumber daya, sekaligus metode atau teknik yang tepat untuk digunakan guru di dalam kelas.
- Fungsi Pengorganisasian Kelas, Setelah mendapat kepastian tentang arah, tujuan, tindakan, sumber daya, sekaligus metode atau teknik yang tepat untuk digunakan, lebih lanjut lagi guru melakukan upaya pengorganisasian agar rencana tersebut dapat berlangsung dengan sukses. Dalam manajemen atau pengelolaan kelas, ada pengorganisasian yang meliputi: Organisasi intra dan ekstra kelas, organisasi kegiatan belajar-mengajar, organisasi personil siswa dan organisasi fasilitas fisik kelas.
- Fungsi Kepemimpinan Kelas, Kepemimpinan efektif di ruang kelas merupakan bagian dari tanggung jawab guru di dalam kelas. Kepemimpinan adalah mempengaruhi orang lain untuk melakukan apa yang diinginkan pemimpin. Dalam hal ini guru memimpin, mengarahkan, memotivasi, dan membimbing peserta didik untuk dapat melaksanakaan proses belajar dan pembelajaran yang efektif sesuai dengan fungsi dan tujuan pembelajaran.
- Fungsi Pengendalian Kelas, Mengendalikan kelas bukan merupakan perkara yang mudah, karena di dalam kelas terdapat berbagai macam peserta didik yang memiliki karakteristik yang berbeda. Kegiatan di dalam kelas dimonitor, dicatat, dan kemudian dievaluasi agar dapat dideteksi apa yang kurang serta dapat direnungkan kira-kira apa yang perlu diperbaiki. Pengendalian merupakan proses untuk memastikan bahwa aktivitas yang sebenarnya sesuai dengan aktivitas yang direncanakan. Proses pengendalian dapat melibatkan beberapa elemen, yaitu menetapkan standar penampilan kelas, menyediakan alat ukur standar penampilaan kelas, membandingkan unjuk kerja dengan standar yang telah ditetapkan di kelas, serta mengambil tindakan korektif saat terdeteksi penyimpangan-penyimpangan yang tidak sesuai dengan tujuan kelas.
Tujuan
Manajemen Kelas
Manajemen
kelas pada umumnya bertujuan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam
pencapaian tujuan peembelajaran. Adapun kegiatan pengelolaan fisik dan
pengelolaan sosio-emosional merupakan bagian dalam pencapaian tujuan
pembelajaran dan belajar siswa. Keberhasilan sebuah kegiatan dapat dilihat dari
hasil yang dicapainya. Tujuan adalah titik akhir dari sebuah kegiatan dari
tujuan itu juga sebagai pangkal tolak pelaksanaan kegiatan selanjutnya.
Keberhasilan sebuah tujuan dapat dilihat dari efektifitas dalam pencapaian
tujuan itu serta tingkat efisiensi dari penggunaan sumberdaya yang dimiliki.
Pendekatan
dalam Manajemen Kelas
Terdapat
beberapa pendekatan dalam manajemen kelas. Berikut beberapa pendekatan dalam manajemen
kelas yaitu:
- Pendekatan Kekuasaan, Pendekatan kekuasaan dalam manajemen kelas dapat dipahami sebagai suatu proses untuk mengontrol tingkah laku peserta didik di dalam kelas. Peran guru disini adalah untuk menciptakan dan mempertahankan situasi disiplin dalam kelas
- Pendekatan Ancaman, Pendekatan ancaman dalam manajemen kelas merupakan salah satu pendekatan untuk mengontrol perilaku peserta didik di dalam kelas. Pendekatan ancaman di dalam kelas dapat di implementasikan melalui papan larangan, sindiran saat belajar, dan paksaan kepada peserta didik yang membantah, silabus.web.id yang semuanya ditujukan agar peserta didik mengikuti apa yang diinstruksikan oleh guru. Namun, ancaman disini tidak sepatutnya dilakukan sesering mungkin dan hanya diterapkan manakala kondisi sudah benar-benar tidak dapat dikendalikan.
- Pendekatan Kebebasan, Pendekatan kebebasan dalam manajemen kelas dipahami sebagai suatu proses untuk membantu peserta didik agar merasa memiliki kebebasan untuk mengajarkan sesuatu sesuai dengan apa yang ia pahami dan ia inginkan, tanpa dibatasi oleh waktu dan tempat.
- Pendekatan Resep, Pendekatan resep sangat cocok dilakukan oleh guru sendiri. Dalam hal ini, kita perlu mencatat beberapa hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama mengajar dikelas. Oleh sebab itu cobalah ingat kembali apa yang tidak disukai pada saat mengajar, sehingga ketidaksukaan itu dapat menyebabkan situasi kelas yang tidak efektif.
- Pendekatan Pengajaran, Pendekatan pengajaran dalam manajemen kelas didasarkan atas suatu anggapan bahwa pengajaran yang baik akan mampu mencegah munculnya masalah yang disebabkan oleh peserta didik di dalam kelas. Oleh karena itu, buatlah perencanaan pengajaran yang matang sebelum kita masuk kelas dan patuhilah tahapan-tahapan yang sudah kita buat sebelumnya.
- Pendekatan Perubahan Tingkah Laku, Pendekatan perubahan tingkah laku dalam manajemen kelas diartikan sebagai suatu proses untuk mengubah tingkah laku peserta didik di dalam kelas. Dengan demikian, kita harus mampu melakukan pendekatan berdasarkan perubahan tingkah laku agar tujuan pengelolaan kelas dapat tercapai dengan baik.
- Pendekatan Sosio-Emosional, Sebuah kelas dapat dikelola secara efisien selama guru mampu membina hubungan yang baik dengan siswa-siswanya. Pendekatan yang berdasarkan kepada terjalinnya hubungan yang baik antara guru dan siswa ini disebut dengan pendekatan sosio-emosional.
- Pendekatan Kerja Kelompok, Pendekatan kerja kelompok dengan model ini membutuhkan kemampuan guru dalam menciptakan momentum yang mendorong kelompok-kelompok di dalaam kelas menjadi kelompok yang produktif.
- Pendekatan Elektis atau Pluralistik, Pendekatan elektis dalam manajemen kelas menekankan pada potensi, kreatifitas, dan inisiatif dari wali atau guru kelas untuk memilih berbagai pendekatan yang tepat dalam berbagai situasi yang dihadapi (Priansa, 2014:235)
- Pendekatan permainan, pendekatan ini sangat unik dalam kegiatan belajar, siswa diajak belajar dengan cara bermain sehingga siswa atau peserta didik tidak merasa bosan dalam kegiatan belajar. banyak trik belajar dengan bermain misalnya: lempar bola kemudian jawab tantangan, tongkat bersambung.
Referensi
- Priansa, Doni Juni. 2014. Kinerja dan Profesionalisme Guru. Bandung: Alfabeta.
- Nasution, Irwan dan Syafruddin. 2005. Manajemen Pembelajaran. Jakarta: Quantum Teaching.
- Indriana, Dina. 2011. Ragam Gaya Pembelajaran Efektif. Yogyakarta: DIVA Press.
- Sanjaya, Wina. 2012. Penilaian Tindakan Kelas. Cet.4. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Komentar